Monday 13 August 2018

thumbnail

Motivasi Kehidupan - Kenapa Apa Yang Saya Mau Belum Terkabul?

selamat pagi sahabat apa kabar? gak kerasa udah seminggu saya tiadak posting. berbicara ihwal hari, ngomong ngomong, hari kau kemarin anggun apa pahit ? nah hayo jujur.

kali ini saya akan menawarkan sebuah rahasia, dari sebuah curhatan sahabat saya. mungkin ini akan sama dengan kalian semua. 


pernah gak kau mengalami kekecewaan ? kecewa yang saya maksud disini yaitu kau sudah berusaha dengan semaksimal mungkin dengan berdoa, sedekah, dan berjuang, tapi masih saja apa yang kau mau tdak kunjung kau dapat. nah ini semua sama dengan curhatan yang saya maksud. 

dia yaitu seorang anak yang ingin seorang dokter, ia gres lulus sma dan masuk sbmptn. ia berguru mati matian dengan soal ujian setiap malam. kemudian ia bertanya kepada saya,  bagaimana saya memantaskan diri karna jujur saya belum diterima akademi tinggi yang saya mau, jujur saya putus asa, saking frustasi nya saya tidak tahu harus gimana lagi. 

nah mungkin pertanyaan tsb, mungkin sama dengan sahabat sahabat kalian, jikalau sama kalian sanggup menulis di komentar.

nah mungkin banyak yang bilang kalo perjuangan itu bukan nomer satu, perjuangan yang paling pertama yaitu untuk meminta ijin dan memantaskan diri terlebih dahulu. nah tapi ada satu hal yang mungkin dilupakan. dan ini sudah ada di dalam kitab suci Al-qur'an. yang mana ini tanggapan dari permasalahan tersebut.

begini , jikalau kita sudah berusaha maksimal, tapi belum kunjung dapat, mungkin itu bukan hal yang terbaik untuk kita, sama ibarat kita bertani, disini saya akan bertanya, siapa yang percaya jikalau daun yang jatuh di tanah itu semua yaitu atas izin Tuhan ? percaya ? saya percaya itu. 

lalu ada sahabat saya yang berkata, jika  semua daun yang jatuh itu semua atas izin Tuhan, jadi kita semua tidak usah berusaha apa apa. alasannya jikalau kita ditakdirkan kaya oleh Tuhan, maka kita akan kaya,  sepakat kan ?

namun ada ayat dalam alquran yang ia lupakan. yang berbunyi " jikalau Allah tidak akan merubah nasib orang, kalau kaum itu tidak berusaha untuk merubah nasibnya sendiri," nah maksd dari ayat itu yaitu supaya kita berusaha semaksimal mungkin gres kita pasrah. nah disini mari kita berkaca bersama sama, lihat diri kita sendiri sendiri selama ini

kita terlalu ngtot nggak dalam bekerja, atau belajar. jika sahabat saya tadi, ia terlalu ngotot sekali dalam belajar, berguru ngak tidur, pingin banget masuk jadi dokter. terus pignin sanggup kerjaan , ngelamar sini, ngelamar situ, suap sini, suap situ

ciri khas dari orang yang terlalu ngotot adalah  kalau ia tidak mendapatkan sesuatu yang ia mau, ia akan stres, marah, dan nangis bombay. nah jikalau itu terjadi di kamu, hati hati, itu perjuangan kau sudah terlalu berat dan terlalu ngotot. hentikan ya

mungkin kau akan bertanya. terus batas perjuangan kita itu hingga mana ? nah gini sahabat teman, kita itu harus seimbang antara berusaha dengan berserah diri. orang yang sudah belum berusaha tapi sudah berserah diri itu salah, dan orang yang sudah berusaha keras namun belum bersrah diri itu juga salah. yang benar yaitu coba kalian pakaii filosofi menanam padi. alasannya gini, coba bayangkan tanah sawah yang luas sekali. kini bayangkan jikalau saya minta ke kamu. untuk menyiapkan padi dalam waktu satu tahun, saya ingin tanah yang kosong itu menghasilkan padi dalam waktu satu tahun. nah kira kira berdasarkan kau gimana tanah yang kosong itu sanggup menghasilkan padi ? nah bener kita harus berusaha menanam padi , namun bagaimana caranya ?

nah kita akan bagi menjadi 2 sudut pandang sahabat saya, pertama dari sudut pandang sahabat saya yang ingin menjadi dokter, dan sahabat saya yang belum berusaha tapi sudah pasrah.

jika kita menjadi orang yang pertama, saya akan tanam itu padi, siram padi , dan pupuk padi dari pagi ke pagi hingga petani itu kurus kering, dan akan mati. jangan ketawa, ini mungkin akan terjadi. begitu udah masa panen, tapi padinya yang tumbuh hanya setengah, kecewa nggak ? kecewa kan , kanapa alasannya impian kau terlalu tinggi dan impian kau nggak masuk akal. 

jika kita pakai sudur pandang orang kedua, ia pingin tanah itu ditmbuhi padi, ia cuma berharap, tanpa ada usaha, ia berfikir jikalau tanah itu mau ditumbuhi padi, tinggal berdoa dan pasrah saja dengan Tuhan, ia hanya plonga plongo. hingga tahun depan pun tidak bakal ada padi yang tumbuh di tanah itu, orang nggak ada yang ditanam. ya kan? sama sama aneh kan filosofi kedua orang tadi .

nah yang bener itu harus ditengah tengah. kita menanam padi sebagaimana mestinya, kemudian kita berdoa  biar karenanya baik, dan apabila kita sudah berusaha dengan maksimal tapi karenanya tidak memuaskan, dan kita sudah berdoa, kita harus percaya jikalau itu semua yaitu yang terbaik untuk kita. loh, alasannya memang semua yang kita butuhkan itu belum tentu yang kita inginkan. kita ingin sesuatu belum tentu kita butuh. 

ada banyak sahabat kita diluar sana yang ingin sekali menjadi A, tapi dialirkan yang kuasa menjadi B, namun disini ia menjadi suksesan mempunyai kegunaan untuk banyak orang. 

nah bagi kau yang ingin sekali bekerja sebagai X, kau ngelamar ke kantor A, B, C, D, E hingga Z. namun gak ada satupun yang diterima. sabar mungkin itu yaitu yang kau inginkan TAPI itu bukan yang terbaik untuk mu bagi Tuhan. nah udah mulai kebuka belum ? sepakat nggak sama saya ?

kita itu berusaha itu wajib tapi jangan terlau ngotot dan berserah diri itu juga wajib tapi jangan terlalu berserah diri. harus berusaha dulu. gres berserah diri. itu yang bener.

nah kini bayangkan persoalan mu selama ini. bener nggak jikalau persoalan mu itu tambah berat.  alasannya kau terlalu ngotot, alasannya kau terlalu memifikirkan untuk mencoba menuntaskan maslaah itu. betu; ggak ? nah sadar nggak sih jikalau msalah itu tambah berat jikalau kita terlalu ngoto untuk menyeelsaikannya. 

nah sadar ngak yang menciptakan itu tambah berat dalah kau sendiri. mungkin kau akan bertanya, " bro, kita kan punya masalah, apa salah untuk berusaha menyelesaikannya " 

nah gini lo, itu semua manusiawi, ingin segera keluar dari semua masalah, itu normal, tapi jangan ngotot, yang bener itu ibarat filosofi menanam padi tadi, yaitu kita harus menanam padi dengan benar, berusaha dan berdoa. sehabis berdoa apapun hasilhya kita hrus mendapatkan dengan ikhlas. 

sama dengan semua persoalan kita semua, harus bekerja sebagai Prorammer, harus menjadi dokter, harus menjadi PNS, harus seger nikah. nah ayoo hapus kata HARUS itu , kata harus itu kita coret alasannya itu semua menciptakan kita stress. jangan ngotot, yang harusnya kau lakukan, tanya ke diri kau sendiri, selama ini saya usdah berusaha dengan maksimal belum ? 

sekarang saya bertanya. apa kau sudah berusaha dengan maksimal ? jikalau udah ya sudah ,apakah kita sudah berdoa ? sudah tuluskah doa kau semua ?  udah ? jikalau udah ya udah jangan terlalu ngotot.  alasannya jikalau kita terlalu ngotot, jalan keluar nggak kunjung terlihat. pingin bukti ? gampang. kunci lemari pernah hilang nggak ? pernah kan ? waktu kita lagi panik mencari apa itu ketemu? nggak kan ? tapi ketika  besoknya dikala kita tidak mencari, kunci itu ketemu. kok sanggup ? itu semua alasannya dikala kita tenang, jalan keluar akan keliatan tapi dikala kita panik, nggak ketemu itu jalan keluar. 

sekarang pilihannya ada di kamu, pingin ketemu nggak jalan keluarnya ? jikalau ingin ketemu jalan keluar pakai filosofi menanam padi tadi, berusaha dulu, berdoa dengan maksimal, apapun karenanya ikhlas. dikala tulus ituloh kau damai dan dikala kau tenang, jalan keluar akan terlihat. 

ingat keseimbangan.  keseimbangan yaitu segalanya. apapun yang kamulakukan jikalau kau tidak seimbang, itu akan mejadi racun bagi kamu. 

mungkin ada yang sudah berusaha dan berdoa dengan maksimal tapi tidak kunjung di beri solusi.  nah damai dulu, saya tadi diatas sudah bilang , kita harus iklhas dulu, alasannya jikalau kita belum ikhlas, jalan keluar belum ketemu. paham ya?

oke oke itu aja ya. semoga ini sanggup kau praktekan . selamat menjalani ahad yang baru. semoga bermanfaat. salam adimasrosid. 

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

Note: only a member of this blog may post a comment.

About